Media Sosial
Indonesia adalah pemilik perpustakaan terbanyak no. 2 di dunia. Namun Indonesia berdasarkan data UNESCO tahun 2018 adalah No. 60 dari 61 negara paling malas baca di dunia. Di atas kita adalah Thailand. Setelah tahun 2020, Thailand mampu membaca 5 buku per tahun, Jepang 12 buku setahun, Eropa 22 Buku setahun. Indonesia? 1 buku pun tidak. Di saat Thailand mampu meningkatkan minat bacanya di atas 50%, Indonesia masih 0,001%. Mengapa?
Kuncinya, adalah negara-negara yang rakyatnya suka membaca bukan saja mengajarkan baca cepat, tapi juga kompetisi baca cepat tingkat dunia. Indonesia beramai-ramai tidak percaya bahwa buku sudah tidak diperlukan lagi karena sudah ada gadget. Implikasinya, kita sulit mengatasi permasalahan bangsa seperti rendahnya sekor assessment pelajar kita di tingkat dunia, tingginya pengangguran, kemiskinan, kebodohan, rendahnya produktivitas dan kreativitas, tingginya kriminalitas, dan tingginya tingkat konsumerisme bangsa kita.
Kita salah informasi, akhitnya memunculkan kesalahan kebijakan. Kita malas baca bukan karena kurang buku atau buku mahal, tapi karena kecepatan baca kita sangat rendah. Rumus membaca adalah jika kecepatan membaca rendah maka minat baca juga rendah.
Apakah membaca cepat? Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan 500 kpm atau setara 1 hari 5 buku, termasuk memahami, mengingat dan mempresentasikan apa yang kita baca secara cepat itu. Kecepatan membaca 500 kpm setara dengan kecepatan membaca Ny. Indira Gandhi, Jimmy Charter, atau John F Kennedy. Tapi kemampuan itu kini sudah bisa dilampau manusia sekarang yang mampu membaca sampai 1000 kpm atau lebih.
Pelatihan Baca Sangat Cepat terdiri atas 4 tingkat. Namun karena pelatihan baca cepat termasuk pelatihan yang berat, lama, dan mahal, maka kami membagi 4 tingkat dalam 9 sesi. Misal, untuk menyelesaikan tingkat Dasar harus menyelesaikan 2 sesi, tingkat Madya 2 sesi,tingkat Mahir 2 sesi, dan tingkat Pakar 1 Sesi.
Pelatih Bambang Prakuso. Ia adalah CEO dan Pelatih Quantum Utama Alfateta Indonesia. Telah menulis 36 judul buku, ratusan modul kelas jauh dan dekat, serta telah melatih aplikasi ilmu mind power kepda puluhan ribu orang ribu orang di seluruh Indonesia.